Notification

×

Iklan



Iklan


GOOGLE NEWS

3 Pemuda Ini Mengaku Sulit Cari Jodoh Di Purworejo

Rabu, 06 Agustus 2025 | 8/06/2025 04:11:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-06T08:12:48Z
Cari Jodoh di Purworejo Ternyata Nggak Semudah Itu... ๐Ÿ˜…

Purworejo dikenal sebagai daerah yang tenang, asri, dan nyaman untuk ditinggali. Namun, bagi sebagian anak muda, terutama kaum pria, hidup di kampung halaman ternyata menyimpan satu tantangan tersendiri: mencari pasangan hidup.

Hal ini diungkapkan oleh tiga pemuda asal Purworejo yang mengaku kesulitan menemukan jodoh di lingkungan tempat tinggal mereka. Bukan karena tidak ada niat atau usaha, tapi karena lingkar sosial yang sempit dan dinamika demografis yang cukup unik di daerah tersebut.

Perempuan Seusianya Banyak yang Merantau

Salah satu alasan yang paling sering disebut adalah fakta bahwa sebagian besar perempuan seusia mereka telah pergi meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar kota. Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya menjadi magnet bagi lulusan SMA atau SMK untuk merantau demi masa depan yang lebih baik.

“Begitu lulus, banyak teman perempuan yang langsung pindah ke kota. Ada yang kuliah, ada yang kerja. Jadi di sini tinggal sedikit banget yang seumuran kami,” ungkap salah satu dari mereka.

Yang Tinggal, Masih Sekolah

Sementara itu, perempuan yang masih tinggal di desa kebanyakan adalah mereka yang masih bersekolah, bahkan belum lulus SMA. “Nggak mungkin juga kan kami cari pasangan yang masih kelas 11 atau 12,” lanjutnya sambil tertawa. Hal ini membuat gap usia dan kedewasaan menjadi persoalan tambahan dalam mencari jodoh secara lokal.

Fenomena yang Luas Terjadi

Apa yang dirasakan oleh tiga pemuda ini sebenarnya bukan kasus unik. Fenomena serupa juga terjadi di banyak daerah rural lainnya di Indonesia. Urbanisasi dan arus migrasi pendidikan dan pekerjaan telah menciptakan ketimpangan jumlah pemuda dan pemudi di desa, terutama di usia produktif.

Selain soal jodoh, ini juga berdampak pada banyak aspek sosial lainnya—mulai dari regenerasi petani muda, partisipasi perempuan dalam pembangunan desa, hingga dinamika komunitas lokal yang makin didominasi oleh orang tua dan anak-anak.

×
Berita Terbaru Update