Notification

×

Iklan



Iklan


GOOGLE NEWS

PAC IPNU IPPNU Kemiri Gelar Deklarasi Anti-Bullying dalam Peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama

Minggu, 26 Januari 2025 | 1/26/2025 03:31:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-26T07:31:16Z

www.purworejonya.id – Dalam rangkaian Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kemiri, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kemiri mengadakan kegiatan Deklarasi Pelajar Anti-Bullying. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kecamatan Kemiri, Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (25/1/2025).

Deklarasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran pelajar mengenai peran mereka dalam mengurangi kasus bullying di lingkungan sekolah, sekaligus memberikan perlindungan kepada perempuan. Acara ini juga dikemas dalam kegiatan malam keakraban (makrab) lintas organisasi pelajar se-Kecamatan Kemiri, melibatkan OSIS, DKR, dan organisasi pelajar lainnya.

Ketua PAC IPNU Kemiri, Hendro Priyono, dan Ketua PAC IPPNU Kemiri, Kharisma, menggandeng para ketua OSIS dari berbagai sekolah untuk bekerja sama dalam mendeklarasikan "Stop Perundungan Pelajar dan Perlindungan Perempuan." Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian pra-Konferensi Anak Cabang (Konferancab) PAC IPNU IPPNU Kemiri ke-VII.

Acara dibuka oleh Kyai Afif Jaelani dari jajaran pengurus MWC NU Kemiri. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi kepada IPNU dan IPPNU Kemiri atas dedikasi dan terobosan yang telah mereka lakukan untuk membina kader muda NU.

"IPNU dan IPPNU Kemiri telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mendampingi pelajar dan mempersiapkan kader yang tangguh. Saya harap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk melawan isu bullying dan kekerasan terhadap perempuan," ujarnya.

Selama makrab, PAC IPNU IPPNU Kemiri meluncurkan Tim Satgas Pelajar Anti-Bullying dan Perlindungan Perempuan. Tim ini bertugas membantu mendampingi korban bullying serta kekerasan perempuan, dengan langkah awal berupa talk show, deklarasi, dan penyalaan api unggun.

Ahmad Rohaefi, Ketua Panitia kegiatan, menegaskan pentingnya penanganan serius terhadap kasus bullying. "Sering kali, kasus bullying hanya diselesaikan secara damai atau kekeluargaan, yang justru tidak memberi efek jera pada pelaku. Hal ini harus diubah agar korban mendapatkan dukungan penuh untuk memulihkan kondisi mental mereka," jelasnya.

Puluhan pelajar dari berbagai organisasi tampak antusias mengikuti kegiatan ini, yang dihadiri pula oleh dewan pembina organisasi masing-masing sebagai wujud kepedulian mereka. Hendro Priyono menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan awal dari gerakan-gerakan inovatif dalam dunia pelajar, khususnya di Kecamatan Kemiri.

Dengan adanya deklarasi dan peluncuran Satgas ini, diharapkan kasus bullying dan kekerasan terhadap perempuan dapat ditangani lebih serius, serta membangun lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi pelajar di Kemiri. 

×
Berita Terbaru Update