Notification

×

Iklan



Iklan


GOOGLE NEWS

Indonesia Bergabung dengan BRICS: Transformasi Ekonomi dan Geopolitik

Selasa, 07 Januari 2025 | 1/07/2025 08:02:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-07T12:02:26Z


Jakarta (www.purworejonya.id) - Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, kelompok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keanggotaan ini diproyeksikan membawa berbagai dampak positif bagi posisi geopolitik dan ekonomi Indonesia di kancah global.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyebut keanggotaan Indonesia di BRICS membuka peluang besar untuk memperkuat posisi geopolitik. Salah satu langkah strategis adalah partisipasi Indonesia dalam pengembangan sistem keuangan alternatif BRICS, termasuk penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. “Ini berpotensi mengurangi ketergantungan pada dolar AS,” ujar Yusuf pada Selasa (7/1/2025).

Peluang Ekonomi

Di sektor ekonomi, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan New Development Bank (NDB) BRICS. Bank ini dapat menjadi sumber pendanaan bagi proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Selain itu, Yusuf menambahkan bahwa kerja sama perdagangan dapat ditingkatkan, terutama di sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi digital, dan industri manufaktur. Negara-negara BRICS, seperti China dan India, yang memiliki keunggulan teknologi, dapat menjadi mitra utama dalam kerja sama tersebut.

Indonesia juga dapat menggunakan forum BRICS untuk mendorong agenda transisi energi dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk industrialisasi dan transformasi ekonomi. Selain itu, kerja sama dalam transfer teknologi dan pengembangan ekonomi digital dapat mempercepat transformasi digital Indonesia.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meski menawarkan banyak peluang, Yusuf mengingatkan adanya risiko yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah menjaga keseimbangan hubungan diplomatik Indonesia dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Persaingan geopolitik antara blok Barat dan negara-negara BRICS seperti Rusia dan China bisa memengaruhi posisi Indonesia.

Selain itu, perbedaan kepentingan ekonomi dan politik di antara anggota BRICS sendiri bisa menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan bersama. “Penting bagi Indonesia untuk mengambil pendekatan pragmatis, dengan tetap mempertahankan prinsip politik luar negeri bebas aktif,” jelas Yusuf.

Strategi Indonesia

Untuk memaksimalkan manfaat dan memitigasi risiko, Yusuf menekankan pentingnya strategi yang tepat. Dengan pendekatan yang pragmatis, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ekonomi dan geopolitik dari keanggotaan BRICS, sekaligus menjaga hubungan baik dengan mitra-mitra tradisionalnya.

Keanggotaan penuh Indonesia di BRICS diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi penguatan posisi Indonesia di kancah internasional, baik dalam aspek geopolitik maupun ekonomi, dengan tetap memperhatikan keseimbangan hubungan diplomatik global.


#BeritaNasional

×
Berita Terbaru Update