Pada tahun 2016, seorang pemuda lulusan sekolah menengah memulai perjalanan kariernya di Cikarang. Ia bekerja selama satu tahun, namun sulitnya mendapatkan pekerjaan yang stabil di pabrik-pabrik besar membuatnya memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purworejo pada September 2017. Di desa, ia menghabiskan waktu bertani membantu orang tua sambil mencari informasi tentang peluang kerja di luar negeri.
Saat itu, ia mengetahui bahwa salah satu tetangganya bekerja di Taiwan. Namun, ketika ia mencoba bertanya tentang proses keberangkatan, sang tetangga enggan berbagi informasi. Meskipun kecewa, ia tidak menyerah. Nasib baik berpihak padanya ketika seorang teman ayahnya, yang anaknya bekerja di Taiwan, bersedia membantu dan memberikan arahan lengkap. Berkat bantuan tersebut, ia berhasil berangkat ke Taiwan pada April 2018, saat usianya baru menginjak 19 tahun.
Empat tahun pertama di Taiwan ia manfaatkan dengan sangat baik. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil membangun rumah dan membeli tanah di kampung halamannya sebelum menikah. Kesuksesan ini membuatnya bersyukur dan memutuskan untuk membantu orang lain yang ingin mengikuti jejaknya. Pengalaman pahitnya saat sulit mendapatkan informasi menjadi motivasi baginya untuk mempermudah proses bagi mereka yang ingin bekerja ke luar negeri, terutama ke Taiwan.
Melihat keberhasilannya, banyak pemuda di desa dan sekitarnya terinspirasi dan mulai bertanya tentang proses keberangkatan. Dengan senang hati, ia memberikan arahan, menjalin kerja sama dengan beberapa agensi resmi, dan memastikan proses keberangkatan berjalan aman dan sesuai aturan. Seiring waktu, kepercayaan masyarakat terhadap dirinya semakin besar, bahkan meluas ke desa-desa sekitar.
Untuk menjangkau lebih banyak orang, ia memanfaatkan platform TikTok dengan nama GOTW. Melalui platform tersebut, ia berbagi pengalaman, memberikan panduan langkah demi langkah, dan mengingatkan calon pekerja migran agar berhati-hati terhadap agen ilegal. Ia juga memberikan saran kepada generasi muda yang ingin memperbaiki taraf hidup. “Bagi yang ingin memulai usaha, bekerja di luar negeri adalah pilihan tepat untuk mengumpulkan modal. Peluangnya lebih besar dan prosesnya lebih cepat dibandingkan bekerja di dalam negeri,” ujarnya.
Kini, setelah tujuh tahun bekerja di Taiwan, ia merasa bersyukur tidak hanya atas peningkatan perekonomian, tetapi juga atas keberhasilannya memulai usaha di kampung halaman. Ia tetap memegang teguh prinsip amanah dan kepercayaan dalam membantu masyarakat yang ingin bekerja di Taiwan. Dengan dedikasi tersebut, ia tidak hanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi mereka yang ingin mengubah hidup melalui kerja keras dan keinginan untuk berbagi kebaikan.